Kehidupan selalu punya cerita
masing-masing bagi setiap orang yang menjalaninya. Ada waktunya kamu merasa
bahagia. Ada pula waktunya kamu merasa sedih.
Ketika dilingkupi perasaan bahagia,
semuanya terasa indah. Kamu merasa semua usahamu terbayarkan dengan didapatnya
kebahagiaan itu. Pada akhirnya, ketika berhasil semua orang akan tahu siapa
kamu.
Tetapi, keadaan akan berbeda ketika kamu
dilingkupi perasaan sedih, semuanya terasa serba salah. Kamu merasa semua
usahamu menjadi sia-sia. Kamu juga merasa dikhianati oleh hasil. Ketika kamu
berada pada posisi yang tidak mengenakkan hati dan pikiran ini, kamu
membutuhkan seseorang yang bisa menjadi pendengar bahkan tempat bersandar.
Tetapi, bukan hidup namanya jika selalu
mendapatkan apa yang dibutuhkan. Ada kalanya kamu merasa tidak ada seorangpun
yang mengerti apa yang kamu rasakan. Kamu merasa seperti tidak ada seorangpun
yang berpihak padamu. Kamu merasa berjalan sendirian di tengah hiruk pikuk
dunia.
Tidak salah jika kamu pernah
merasakannya. Akupun sama. Aku juga pernah merasakan seperti yang kamu rasakan.
Sepi di tengah keramaian. Hampa di tengah gemerlapnya dunia. Tetapi sebenarnya,
ketika kita berada pada posisi ini, ada satu hal yang terlupakan oleh kita.
Kita sering melupakan keberadaan-Nya. Sehingga kita merasa sedih, kosong,
bahkan hampa ketika semua orang tidak berjalan bersama kita.
Padahal, jika kita mau membuka mata dan
menyadari kebaikan-Nya, kita akan tahu satu hal yang pasti dalam hidup kita,
yaitu berkat-Nya selalu mengalir dalam hidup kita. Berkat-Nya yang selalu
mengalir menandakan bahwa Dia tak pernah pergi. Dia selalu ada bersama kita.
Kamu bisa membaca tulisan inipun juga karena Dia. Karena Dia selalu ada
bersamamu.
Jadi, ketika kamu merasa tidak ada
seorangpun yang mengerti kamu, ingatlah bahwa Dia selalu ada bersamamu bahkan
disaat semua orang pergi. Dia tidak hanya ada disaat kamu senang ataupun sedih,
tetapi Dia ada disetiap helaan napasmu. Dia ada untuk menemani, melindungi,
bahkan menguatkan.
Untukmu yang Kini Sedang Jatuh Namun Ingin Segera Bangkit
4/
5
Oleh
Unknown