Bintangku, taukah kamu bahwa kau
merupakan suatu perwujudan yang selama ini aku cari, kau juga merupakan sosok
yang aku inginkan selama ini. Dahulu aku hanya berpikir bahwa orang seperti
dirimu hanya ada didalam khayalanku. Dirimu merupakan pribadi yang mampu
memandang dunia secara luas, dan pribadi yang menyenangkan menurutku, bahkan
aku mampu melihat sinarmu dan menjadikanmu sebagai motivasiku dalam segala hal.
Walaupun semua orang berkata bahwa kau merupakan pribadi yang aneh, membosankan
serta sombong.
Tapi aku bingung sekarang rasa kagumku
berubah menjadi perasaan yang hanya ku ketahui dan ku pendam, dan sekarang aku
menemukan bahwa ada satu hal yang membuatku dan dirimu tak mampu untuk bersatu.
Benteng yang tinggi berdiri dihadapan kita bahkan perbedaan tersebut lebih luas
dibandingkan dengan lautan yang ada dimuka bumi ini.
Aku merasa bingung dan kelimpungan
tentang hal inni, dan aku mulai berpikir bagaimana cara mengalahkan dan
menghancurkan rintangan dan halangan tersebut, tapi walaupun sudah segala
kemungkinan dan cara yang terpikir olehku, tak ada satupun solusi yang tepat.
bahkan ketika aku berusaha dan berjuang
untuk mendapatkan apa yang menjadi hak kita, semua orang menentang dan
menghalangi bahkan memberikan banyak pandangan dan banyak masukkan tentang rasa
yang terjalin diantara kita. Mungkin benar kata mereka bahwa tak ada jalan lain
selain saling melupakan dan saling menjauhkan diri. Walaupun kita sadar bahwa
rindu akan benar-benar menyerang dan menerkam kita hingga kita terpuruk di
keadaan yang terburuk sekali pun.
Ya, aku mulai berpikir dan mencoba untuk
menjadi dewasa walaupun aku tahu bahwa mungkin aku tak akan pernah lagi bertemu
dengan sesosok pria sepertimu lagi. Sekarang aku mulai mengambil langkah mundur
perlahan dari rasa yang menggerogoti hati dan pikiran ini. Setiap hari aku
hanya duduk di sudut ruangan yang sepi sambil berhayal tentang dirimu sambil
menikmati segelas kopi hangat ditangan.
Sambil mendengarkan alunan musik yang
dinyanyikan merdu oleh marcel "peri cintaku" dan aku tak sadar bahwa
gelas kopi yang aku pegang juga mendukung untuk laguu ini, gelas yang
menampilkan sepasang peri yang sedang merajut asmara, yang ku sebut malaikat
cinta.
Awalnya aku hanya mengira bahwa lagu ini
merupakan perumpamaan mengenai seseorang yang diibaratkan peri yang sedang
jatuh cinta. namun aku salah,semakin aku mendengarkan alunan music tersebut
semakin mengalir pula sungai yang berasal dari hatiku terus mengalir dan
bermuara di mata.
"Haruskah aku lantas pergi meski
cinta takkan bisa pergi” kalimat yang sangat menusuk tepat dihatiku, hingga aku
tak mampu bergerak dan tersenyum. Hal yang kulakukan ini menarik banyak
perhatian dari banyak orang dan menimbulkan banyak pertanyaan bagi semua orang
yang melihatku.
Taukah kau bintangku, lagu tersebut
telah menjadi lagu favoritku sekarang bahkan aku sudah hapal benar lirik
terssebut Karena aku selalu mengulangnya seperti sebuah mantra ajaib bagiku.
Lagu tersebut selalu mengingatkan akan rasa yang ada untuk dirimu.
Andai saja tidak pernah ada perbedaan
itu apakah mungkin kita bersatu? Ataukah memang begini jalan cerita rasa yang
baru pertama aku rasakan? Atau mungkinkah kita tetap berpisah walaupun
perbedaan tersebut tidak ada? Ntahlah, aku tidak mau lagi berandai-andai dan
aku tak ingin menghayalkan dan berpikir akan kemungkinan yang terjadi tanpa
perbedaan tersebut. karena itu hanya akan menyakiti aku lebih dalam lagi, dan
terluka lebih parah dari sebelumnya.
Ketika Perbedaan yang Mulai Berubah Menjadi Menyakitkan
4/
5
Oleh
Unknown